#tantanganGurusiana #365 #tantangan menulis hari ke-47

Praktik berbahasa menunjukkan bahwa penggunaan kata baku masih sering diabaikan. Karena itu, kemampuan memilih kata baku haruslah menjadi salah satu target pembelajaran bahasa. Itu dilakukan agar kita mencintai bahasa Indonesa. Deretan kata berikut, sebenarnya manakah yang baku?

selawat - sholawat

selentik - jelentik

semadi - semedi

sembap - sembab

semringah - sumringah

sepeser - sepersen

seprai - seprei

serban - surban

serdawa - sendawa

serigala - srigala

setop (berhenti) – stop

setup (buah) - setop

silakan - silahkan

sinkron - singkron

singlet - sinlet

sirene - sirine

sirop - sirup

skedul - sekedul

skor - sekor

sontek - contek

sopir - supir

standar - standard

standardisasi - standarisasi

stanplat - setanplat

stanza - stansa

starter - stater

stasiun - setasiun

stress - stress

stroberi - strowberry

subsistem - sub sistem

sunah - sunnah

surga - sorga

sutra - sutera

Sumatra - sumatera

susyi - sussi

suuladab - suul adab

suuzan - suudhon

suvenir - souvenir

swempak - sempak

sweter - switer

swipoa - sempoa

Swiss - Swis

syahadat - sahadat

syahadatain - syahadat tain

syahdu - sahdu

syak wasangka - syakwasangka

syamsiah - samsiah

syekh - syeh

syubhat - syubat

syura - syuro

Nah, berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata yang baku yakni selawat, selentik, semadi, sembap, semringah, sepeser, seprai, serban, serdawa, serigala, setop, setup, silakan, sinkron, singlet, sirene, sirop, skedul, skor, sontek, sopir, standar, standardisasi, stanplat, stanza, starter, stasiun, stress, stroberi, sunah, surga, sutra, swempak, sweter, syahadat, syahadatain, syahdu, syak wasangka, syamsiah, syekh, syubhat, syura, subsistem, Sumatra, susyi, suuladab, suuzan, suvenir, swipoa, dan Swiss. Salam literasi [*]