Begini Lo Rasanya Terjun Bebas, ...
Tantangan Menulis Gurusiana 365 Hari ke-3
Seharusnya tulisan ini terbit dengan label ‘hari ke-97’, tetapi saya harus ubah menjadi ‘hari ke-3’ gara-gara tulisan hari ke-94 tanggal 9 Juli 2020 hilang entah ke mana. Di daftar manajemen artikel juga raib. Apakah terhapus? Entahlah. Yang jelas, seharian ini badan berasa lemas sekali.
Mungkin gurusianers sudah pernah membaca tulisan berupa pentigraf 9 Juli 2020 berjudul Perjumpaan. Baiklah, saya tampilkan kembali di sini untuk mengingatkan, ya.
Tantangan Menulis Gurusiana 365 Hari ke-94
https://edisutopo.gurusiana.id/article/2020/7/perjumpaan-1712243
Perjumpaan
Meskipun suasana ruangan itu cukup ramai, Rebo dan Santi terlihat cukup asyik mengobrol. Keduanya dipisahkan meja panjang yang di atasnya tersaji aneka makanan. Mata mereka saling tatap. Sang wanita pandai sekali berbicara dengan nada yang disukai oleh Rebo. Lelaki itu sesekali menyentuh tangan wanita pujaan hatinya itu. Rebo berharap agar mereka bisa berjumpa setiap hari agar kangen di dalam hatinya terobati. Mendengar permintaan itu sang perempuan tampak murung. Air mukanya berubah. Sebentar-sebentar ia melihat arloji yang menghiasi tangan kirinya.
Wanita itu menelan ludah. Ia usap air bening di sudut matanya. Hatinya senang sekali bila setiap saat diizinkan bertemu dengan kekasihnya itu. Namun, ia dilarang. Aturan tak membolehkan. Sebetulnya bisa saja setiap saat ia mencuri-curi waktu untuk berjumpa, tetapi sebagai abdi negara dia tentu tak mau disebut melanggar aturan. Akhirnya ia hanya bisa berjanji akan sering-sering menitipkan makanan kesukaan kekasihnya itu sebagai obat rindu. Rebo terus mendesak. Ia meminta agar besok bisa berjumpa lagi. Wanita itu tetap menggeleng. Kali ini mata sayunya berurai tangis.
Seseorang berbadan tegap berpakaian seragam mendekati keduanya. "Bu Santi, waktunya cukup! Saya peringatkan kepada Ibu agar tidak menggunakan kesempatan sebagai petugas. Tahanan harus segera dikembalikan ke selnya!" kata Kusno, seorang komandan jaga lapas. Salam literasi [*]
Oke, tak mengapa. Berarti mulai satu lagi. Artinya, tulisan 10 Juli 2020 dianggap sebagai hari pertama, saya harus edit penomoran. Bismillah, mulai menulis lagi. Inilah tantangan sebenar-benarnya tantangan. Kita yang mengajukan tantangan, kita pula yang harus menjawabnya dengan karya nyata. Semangat! Salam literasi [*]
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Senasib pak, saya dua kali terjun bebas, untungnya belum terlalu tinggi, jadi gak sampai ada luka. Cuma hati kesleo sedikit, dioles segelas kopi sueger lagi. Semangat! Semangat! Inilah tantangan sesungguhnya ...salam semangat dan sukses
Makasih pak Yoyon. Sip. Tetap semangat.
Kasusnya sama dengan saya, tulisan hari ke 25 reportase Webinar V, saya utak atik lagi padahal hari itu saat saya utak atik reportase, saya sudah menulis hari ke 27. Karena pas saya baca2 lagi kok masih ada yang kurang sreg, eh mau klik edit, yang saya klik malah "hapus", kaget campur panik, dicek bener, tulisan itu hilang, padahal sudah mengajukan sertifikat Webinar. Jadi doble kerugian, sertifikat Webinar tidak dapat, remidi juga....ini menguji semangat saya, batin saya. Tetap semangat Pak....
Itulah ujian kita Bun. Tetap optimistis.
Bismillah semangat Pak Edy. Sehat dan bahagia selalu Pak.
Bismillah, insyaallah Bun. Semangat.
Sudah dua kali saya terjun dari awal lagi Pak, tulisan Pak Edi Rebo dan Santi bagus,saya senang membacanya.
Makasih Pak Tri. Jabat erat selalu.
Tetap semangat ya Pak
makasih Bunda Mirdayanti.
Semangaaaaaaaat Pak Edi.Padahal saya baca terus tulisan Bapak loh. Tetap nulis ya.Aku jg pernah kok Pak terjun bebas
Iya Bunda Arsiah. Tetap semangat walau sedikit goyah sih, he ...
Sabar mas... itulah tehnologi karya manusia. Tetap sabar tetap senyum dan selalu bersyukur.Salam sehat selalu. Terimakasih telah berkunjung ke sriyonospd.gurusiana.id
Maturnuwun Pak Blangkon. Semangat selalu, insyaallah
Semoga tetap semangat menulis Pak Edi.. aamiin
Semangat pastinya Bunda Tri. Sukses selalu.
Keren pak semangat terus
Saya pernah sekali Pak..sabar dan tetep semangat.. salam semangat..terus berkarya..
Trims. Semangat dan saling menyemangati. Salam.
Tetap semangat pak
Makasih Bun.
Tetap semangat pak
Yup
Tetap semangat pak
makasih.
Tetap semangat ya Pa Edi. Tetap berkarya.
Dukungan Bu Nopiranti sangat berarti. Salam literasi.
Tetap semangat pak Edi.
Trims Bunda yessy
Tetap semangat ya pak. Saya pernah merasakan down seperti bapak, malas nulis gara2 telat posting cuma bbrp merit gegara signal. Tapi sekrg saya semangat lagiTetap semangat ya pak. Bapak sekalian nabung tulisan.
Betul Bunda. Semangat lagi. Saling menasihati ya Bunda.
Pernah juga tapi masih tantangan 13, semangat ya pak sudah emas..
Semangat Bu Lulu.
Luar Biasa semangatnya pak.....Lanjutkan.....
Terima aksih Bunda Lulu.
Saya sudah merasakan..tak apa apa.. nulis terus, berkarya dan berjaya
Iya Bunda, semangat lagi!
Inspiratif dan berkesan, semoga makin sukses dalam karya tulisan
Makasih pak timbul.
Tetap semangat ya Pak.. Semoga kedepan ga ada terjun lagi.. Sukses buat bpak.. Salam santun
Amin. trerima kasih. Bun
Semangat bapak. Saya juga merasakan. Seharusnya saya sudah dapat mengajuan piagam biru dan perak. Eh... ternyata dapat pemberitahuan saya harus remidi. Ya di Syukuri saja
Tetap melangkah ke depan Bunda.
Tetap semangat dan terus semangat, berjaya kemudian..
Trims Bu Dwi.
Semangat dan tetap semangat demi literasi
Makasih Pak Eko. Salam.
Karya karya Pak Edi selalu dirindukan.... semangat terus Pak ....salam buat Pak Rebo hehe sukses selalu...
Bunda Rika, terima kasih, ya!
Terus semangat pak
Terima kasih Bunda Ida
Waduuuh... Terus terang ketika membaca judul dan melihat gambarnya saya kira Bapak memang pernah terjun bebas seperti para penerjun parasut dari TNI itu ha ha ha...Kalau terjun yang ini saya juga pernah Pak... Semangat terus ya.... Salam literasi
He, ... begitulah sejarah kepenulisan kita Bunda ya, punya romantika masing-masing.
Sakkkitttttt sakitnya tuh di siniii nih kalau terjun bebas ....
lemes Bunda Yuli.
Dimulai dengan bismillah tetap hasilkan karya. Tetap semangat Pak
Bismillah, insyaallah lebih baik.
tetap semangat bu...
Makasih Pak.
Waduh..kok bisa hilang ya.... tapi semangatnya patut dicontoh... keren pak...moga sukses selalu
Semangat lagi Bunda Solvia
Saya sudah merasakan dua Kali terjun bbas..dihari yg ke 48 Dan 45..sekarang hari ke 8..awalnya sempat patah arang, semangat teman2 gurusionerr luar biasa..saya malu kalau menyerah
Bu maria, kita saling menyemangati. Ayo maju selalu.
Tetap semangat Pak
Maksih Bunda Nurleini.
Tetap semangat pak...salam literasi
tetap semangat. makasih Bunda Henny.